TEMPO.CO, Jakarta - Tunjangan hari raya atau THR yang rata-rata besarnya setara dengan satu bulan gaji sebaiknya digunakan secara bijak. Perencana keuangan Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan, ada tiga prioritas pengunaan THR yaitu untuk zakat, utang, dan kebutuhan Lebaran.
Baca juga: 5 Tips Mengelola THR Supaya Mencukupi Kebutuhan
“Zakat dulu karena itu perintah agama, besarannya 2,5-5 persen,” kata Eko saat dihubungi Tempo.co, Sabtu, 25 Mei 2019.
Setelah membayar zakat, prioritas selanjutnya adalah membayar utang. Utang, bagaimana pun merupakan beban keuangan yang harus dibayar sehingga membayar utang berarti membantu meringankan keuangan. Untuk membayar utang, Eko menyarankan alokasinya antara 10-20 persen.
Sisa dari zakat dan membayar utang, barulah digunakan untuk membeli kebutuhan Lebaran. Biasnya kebutuhan keluarga akan melonjak saat Hari Raya, biasanya untuk membeli makanan, transportasi jika yang mudik, juga pakaian. Ditambah lagi, harga kebutuhan Lebaran biasanya akan naik.
Lalu bagaimana dengan investasi? Ini agak sulit dilakukan, kecuali dana yang didapat begitu besar. Investasi baru bisa dilakukan apabila penerima THR tidak memiliki utang. “Yang nggak punya utang boleh investasi sekitar 10-20 persen. Sedangkan yang punya utang sebaiknya kurangi utang dulu,” tutur Eko.
Baca juga: 3 Tips Simpel agar THR Tidak Ludes Sia-sia
Jika ingin berinvestasi, Eko menyarankan ke reksadana, tabungan emas, atau saham. “Saat ini pasar sedang turun, saham juga bagus (untuk investasi),” ujarnya.